Fenilpropanoid
PENGERTIAN FENIL PROPANOID
Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai
cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon·Golongan
fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu
suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin. Empat macam asam
hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa
tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat (Robby, 2011)
Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa
fenol utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa fenol ini mempunvai
kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada
ujung rantai karbon propana (C3) (Lenny, 2006)
Kerangka dasar fenil propanoid Fenil propanoid mewakili kelompok
besar produk alamiah yang diturunkan dari asam amino fenilalanin dan tirosin
atau dalam beberapa kasus, di tengah jalur biosintesisnya melalui biosintesis
asam sikimat. Seperti yang terlihat dari namanya, kebanyakan senyawa yang
terkandung dalam strukturnya adalah cincin fenil vang terletak dalam tiga sisi
rantai Karbon propana. Karena kebanyakan fenl propanoid di alam
merupakan fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil dalam cincin
aromatis, maka sering disebut sebagai tumbuhan fenolik
BERIKUT ADALAH KLASIFIKASI DARI SENYAWA
FENIL PROPANOID
1. Kelompok Sinamat
Asam sinamat memiliki rumus kimia C6H5CHCHCOOH atau
C9H8O2, berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai
titik leleh 133°C serta titik didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa
fenol yang dihasilkan dari lintasan asam sikimat dan reaksi berikutnya.
Bahan dasarnva adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti asam kafeat,
asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tersebut penting
bukan karena terdapat melimpah dalam bentuk tak terikat (bebas)
melainkan karena mereka diubah menjadi beberapa turunan di samping
protein. Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan berbagai
flavonoid seperti antosianin. Diklasifikasi sebagai asam karboksilat tak
jenuh, ia terjadi secara alami pada sejumlah tanaman. Senyawa ini secara
bebas larut dalam pelarut-pelarut organik. Ia berada baik sebagai isomer
cis maupun trans, meskipun kemudian lebih umum (Robby, 2011)
Asam siamat uga merupakan sejenis nhibitor-sendi yang
mencegah germinasi. Berikut adalah diproduksi oleh spora jamur untuk
beberapa struktur senvawa turunan sinamat
Asam sinamat digunakan sebagai penyedap, indigo sintetik, dan
produk farmasi tertentu.Kegunaan utama ialah dalam pembuatanmetil, etil
dan benzil ester untuki industriminyak wangi. Asam sinamat merupakan prekursor, zat pendahulu untuk pemanisaspartam melalui aminasi yang
dikatalisis-enzim menjadi fenilalanin.
2. Kelompok Kumarin
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia "Coumarou" vang berarti
pohontonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang
diketahui mengandung kumarin. Barulah pada tahun 1868, kumarin
dikenal dengan rumus C9H602. Senyawa vang mengandung kumarin
(2H-1-benzopyran-2-one) merupakansebuah kelompok yang penting dari
heterosiklis dan banvak contoh vang ditemukan di alam. Kumarin sendiri
pertama kali diisolasi tahun 1822 dari kacang tonka. Kumarin dan
turunannva uga telah diisolasi dari semangg, rumput banteng dan
woodruff. Kumarin yang terkandung dalam suatu tumbuhan dapat dikenal
dari baunya. Bila tumbuhan tersebut dikeringkan, maka akan memberikan
bau yang khas. Untuk pembuktian secara kualitatif dilakukan uji
berdasarkan pada sifat fluoresensinva dengan sinar ultraviolet
(Erniwati, 2005)
Kumarin adalah lakton asam o-hidroksisinamat. Kumarin tidak berwarna, kristal prismatik, dan mempunyai karakteristik bau yang wangi dan rasa pahit, aromatis, rasa yang panas, larut dalam alkohol. Kumarin Juga dapat disintesis dengan cepat. Beberapa turunan kumarin memiliki sifat antikoagulan. Kumarin juga mempunyai aktivitas sebagai
antispasmodik (Lenny, 2006).
Berikut adalah beberapa struktur senyawa turunan kumarin
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sanga reaktif.
Keberadaan gugus metil di posisi C4 atau C6 membuat inti kumarin lebih
reaktif, dan dapat mengakibatkan inti kumarin menjalani reaksi halogenasi
serta kondensasi dengan aldehida. C6 pada cincin aromatik dapat mengalami
serangan elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi Friedel-Craft
Sebuah substituen metil pada inti kumarin bereaksi secara berbe da,
tergantung pada posisi serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang
terikat pada C6 atau C4 lebih reaktif dari gugus metil di posisi C3 atau C5
(Rashamuse, 2008)
Kelompol prifenil fenol
Menurut Rashamuse (2008) Biosintesis fenilpropanoid terdiri dari 3 jalur
yaitu:
1. Jalur Biosintesa Shikimat
Bioseintesa fenilpropanoid melalui jalur shikimat pertama kali
ditemukan dalam organisme seperti bakterı, kapang dan ragi. Sedangkan
ukan pada tahun 1885 dari tumbuhan
asam shikimat pertama kali ditem
lilicium religiosum dan kemudian dite mukan dalam banvak tumbuhan
Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam
p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam
tumbuhan, senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan
tirosin, secara bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.
Biosntesa senyawa fenilpropanoida yang daarijalur shikimat
pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan
ragi. Sedangkan asama shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885
dari tumbuhan lillicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam
banyak tumbuhan. Pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah
sebagai berikut:
Pembentukan asam shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara
eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen
(C-CH2) dari asam fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan
mengadisi gugus karbonil C-O eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit
atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler)
menghasilkan asam 5-dehidrokuinat yang mempunyai lingkar
sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.
Asam sikimat melalui serangkaian reaksi terfosforilasi
menghasilkan asam korismat yang merupakan titik percabangan yang
penting dalam biosintesis. Satu cabang menghasilkan asam anthranilat dan
kemudian menjadi triptofan. Sedangkan cabang yang lain menimbulkan
asam prefenat, senyawa non aromatis terakhir dalam rangkaian tersebut.
Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam
shikimat. Asam prevenat dapat diaromatisasi dengan dua cara. Pertama
diproses dengan dehidrasi dan dekarboksilasi simultan sehingga
menghasilkan asam fenilpiruvat, yang bisa menghasilkan fenilalanin. Yang kedua muncul dengan dehidrogenasi dan dekarboksilasi menghasilkan
asam p-hidroski fenilpiruvat, asal mula tirosin.
Berikut adalah bagan proses biosintesis fenil propanoid:
Asam sinamat, asal mula fenilpropanoid, dibentuk dengan
deaminasi enzimatis langsung fenilalanin, dan asam p-kumarat dapat
dibiosintesis dalam cara vang serupa dari tirosin atau hidroksilasi asam
sinamat pada posisi para. Asam p-kumarat uga dikenal sebagai asam p
hidroksisinamant, adalah pusat perantara dalam biosintesis beberapa
fenilpropanoid
2. Jalur biosintesa Kumarin
Kumarın adalah senyawa tenol yang pada umumnya berasal dai
tumbuhan tinggi dan jarang sekali ditemukan pada mikroorganisme. Dari
segi biogenetic, kerangka benzopiran-2-on dari kumarin berasal dari asam-asam sinamat, melalui orto-hidroksilasi. . Asam orto-kumarat yang
dihasilkan setelah menjalani isomerisasi cis-trans, menjalani kondensasi
Penelitian pada biosintesa kumarin pada beberapa jenis tumbuhan ternyata
mendukung biosintesa ini. Walaupun demikian mekanisme dari sebagiarn
besar tahap-tahap reaksi tersebut masih belum jelas. Misalnya reaksi
isomerisasi cis-trans dari asam orto-hidroksikumarat mungkin berlangsung
dengan katalis enzim atau melalui proses fotokimia atau suatu proses
reduksi dehidrogenasi vang beruntun
3, Jalur biosintesa Alifenol dan propenil fenol
Senyawa-senyawa Alifenol dan propenil fenol adalah dua jenis
senyawa fenilpropanoida yang berkaitan satu sama lainnya. Senyawa-
senvawa ini umumnva ditemukan bersama-sama dalam minvak atsiri
dalam tumbuhan umbeliferae atau tumbuhan lain yang digunakan sebagai
rempah-rempah. Misalnya eugenol adalah komponen utama dari minyak
cengkeh dan miristin terdapat pada minyak pala. Semua senvawa ini
mempunyai gugus hidroksil atau gugus ester pada C4, kadang-kadang
diikuti oleh gugus metoksil atau metiledioksida
REAKSI- REAKSI PADA FENILPROPANOID
Menurut Robby (2011) reaksi - reaksi pada fenilpropanoid reaksi yang terjadi pada
fenil propanoid antara lain
Reaksi esterifikasi adanya gugus karboksil menvebabkan teriadinva reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi adalah reaksi perubahan dar suatu asam
karboksilatturunan karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester.
Permasalahan
1. Skopoletin adalah kumarin beracun yang tersebar luas pada tumbuhan dan sering
dijumpai dalam kulit biji. Tolong jelaskan senyawa apakah yang terkandung didalam sehingga bersifat racun dan berikan contoh? apakah ada faktor lingkungan yang mempengaruhinya?
2. Tolong jelaskan kenapa asam sinamat itu pada posisi para tidak bisakah pada posisi meta? Dan jelaskan kenapa asam p-hidroksisinamant itu menjadi pusat perantara dalam biosintesis fenilpropanoid?!
Fenil propanoid merupakan senyawa fenol di alam yang mempunyai
cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon·Golongan
fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu
suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin. Empat macam asam
hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa
tersebut yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat (Robby, 2011)
Senyawa fenil propanoid merupakan salah satu kelompok senyawa
fenol utama yang berasal dari jalur shikimat. Senyawa fenol ini mempunvai
kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C6) yang terikat pada
ujung rantai karbon propana (C3) (Lenny, 2006)
Kerangka dasar fenil propanoid Fenil propanoid mewakili kelompok
besar produk alamiah yang diturunkan dari asam amino fenilalanin dan tirosin
atau dalam beberapa kasus, di tengah jalur biosintesisnya melalui biosintesis
asam sikimat. Seperti yang terlihat dari namanya, kebanyakan senyawa yang
terkandung dalam strukturnya adalah cincin fenil vang terletak dalam tiga sisi
rantai Karbon propana. Karena kebanyakan fenl propanoid di alam
merupakan fenolik dengan satu atau lebih kelompok hidroksil dalam cincin
aromatis, maka sering disebut sebagai tumbuhan fenolik
BERIKUT ADALAH KLASIFIKASI DARI SENYAWA
FENIL PROPANOID
1. Kelompok Sinamat
Asam sinamat memiliki rumus kimia C6H5CHCHCOOH atau
C9H8O2, berwujud kristal putih, sedikit larut dalam air, dan mempunyai
titik leleh 133°C serta titik didih 300°C. Asam sinamat termasuk senyawa
fenol yang dihasilkan dari lintasan asam sikimat dan reaksi berikutnya.
Bahan dasarnva adalah fenilalanin dan tirosin sama seperti asam kafeat,
asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tersebut penting
bukan karena terdapat melimpah dalam bentuk tak terikat (bebas)
melainkan karena mereka diubah menjadi beberapa turunan di samping
protein. Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan berbagai
flavonoid seperti antosianin. Diklasifikasi sebagai asam karboksilat tak
jenuh, ia terjadi secara alami pada sejumlah tanaman. Senyawa ini secara
bebas larut dalam pelarut-pelarut organik. Ia berada baik sebagai isomer
cis maupun trans, meskipun kemudian lebih umum (Robby, 2011)
Asam siamat uga merupakan sejenis nhibitor-sendi yang
mencegah germinasi. Berikut adalah diproduksi oleh spora jamur untuk
beberapa struktur senvawa turunan sinamat
Asam sinamat digunakan sebagai penyedap, indigo sintetik, dan
produk farmasi tertentu.Kegunaan utama ialah dalam pembuatanmetil, etil
dan benzil ester untuki industriminyak wangi. Asam sinamat merupakan prekursor, zat pendahulu untuk pemanisaspartam melalui aminasi yang
dikatalisis-enzim menjadi fenilalanin.
2. Kelompok Kumarin
Nama kumarin berasal dari bahasa Karibia "Coumarou" vang berarti
pohontonka (Coumarouna adorata Abl), yaitu tumbuhan pertama yang
diketahui mengandung kumarin. Barulah pada tahun 1868, kumarin
dikenal dengan rumus C9H602. Senyawa vang mengandung kumarin
(2H-1-benzopyran-2-one) merupakansebuah kelompok yang penting dari
heterosiklis dan banvak contoh vang ditemukan di alam. Kumarin sendiri
pertama kali diisolasi tahun 1822 dari kacang tonka. Kumarin dan
turunannva uga telah diisolasi dari semangg, rumput banteng dan
woodruff. Kumarin yang terkandung dalam suatu tumbuhan dapat dikenal
dari baunya. Bila tumbuhan tersebut dikeringkan, maka akan memberikan
bau yang khas. Untuk pembuktian secara kualitatif dilakukan uji
berdasarkan pada sifat fluoresensinva dengan sinar ultraviolet
(Erniwati, 2005)
Kumarin adalah lakton asam o-hidroksisinamat. Kumarin tidak berwarna, kristal prismatik, dan mempunyai karakteristik bau yang wangi dan rasa pahit, aromatis, rasa yang panas, larut dalam alkohol. Kumarin Juga dapat disintesis dengan cepat. Beberapa turunan kumarin memiliki sifat antikoagulan. Kumarin juga mempunyai aktivitas sebagai
antispasmodik (Lenny, 2006).
Berikut adalah beberapa struktur senyawa turunan kumarin
Kumarin dan turunannya adalah senyawa yang sanga reaktif.
Keberadaan gugus metil di posisi C4 atau C6 membuat inti kumarin lebih
reaktif, dan dapat mengakibatkan inti kumarin menjalani reaksi halogenasi
serta kondensasi dengan aldehida. C6 pada cincin aromatik dapat mengalami
serangan elektrofilik, misalnya sulfonasi atau reaksi asilasi Friedel-Craft
Sebuah substituen metil pada inti kumarin bereaksi secara berbe da,
tergantung pada posisi serangan. Sebagai contoh, sebuah gugus metil yang
terikat pada C6 atau C4 lebih reaktif dari gugus metil di posisi C3 atau C5
(Rashamuse, 2008)
Kelompol prifenil fenol
Menurut Rashamuse (2008) Biosintesis fenilpropanoid terdiri dari 3 jalur
yaitu:
1. Jalur Biosintesa Shikimat
Bioseintesa fenilpropanoid melalui jalur shikimat pertama kali
ditemukan dalam organisme seperti bakterı, kapang dan ragi. Sedangkan
ukan pada tahun 1885 dari tumbuhan
asam shikimat pertama kali ditem
lilicium religiosum dan kemudian dite mukan dalam banvak tumbuhan
Perintis senyawa fenilpropanoid awal adalah asam sinamat dan asam
p-hidroksinamat, yang juga dikenal dengan nama asam p-kumarat. Dalam
tumbuhan, senyawa ini dibuat dari asam aromatis amino fenilalanin dan
tirosin, secara bergantian, dan tersintesis melalui jalur asam sikimat.
Biosntesa senyawa fenilpropanoida yang daarijalur shikimat
pertama kali ditemukan dalam mikroorganisme seperti bakteri, kapang dan
ragi. Sedangkan asama shikimat pertama kali ditemukan pada tahun 1885
dari tumbuhan lillicium religiosum dan kemudian ditemukan dalam
banyak tumbuhan. Pokok reaksi biosintesa dari jalur shikimat adalah
sebagai berikut:
Pembentukan asam shikimat diawali dengan kondensasi aldol antara
eritrosa dan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen
(C-CH2) dari asam fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofil dan
mengadisi gugus karbonil C-O eritrosa, menghasilkan gula dengan 7 unit
atom karbon. Selanjutnya reaksi yang analog (intramolekuler)
menghasilkan asam 5-dehidrokuinat yang mempunyai lingkar
sikloheksana, yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.
Asam sikimat melalui serangkaian reaksi terfosforilasi
menghasilkan asam korismat yang merupakan titik percabangan yang
penting dalam biosintesis. Satu cabang menghasilkan asam anthranilat dan
kemudian menjadi triptofan. Sedangkan cabang yang lain menimbulkan
asam prefenat, senyawa non aromatis terakhir dalam rangkaian tersebut.
Asam prefenat terbentuk oleh adisi asam fosfoenolpiruvat terhadap asam
shikimat. Asam prevenat dapat diaromatisasi dengan dua cara. Pertama
diproses dengan dehidrasi dan dekarboksilasi simultan sehingga
menghasilkan asam fenilpiruvat, yang bisa menghasilkan fenilalanin. Yang kedua muncul dengan dehidrogenasi dan dekarboksilasi menghasilkan
asam p-hidroski fenilpiruvat, asal mula tirosin.
Berikut adalah bagan proses biosintesis fenil propanoid:
Asam sinamat, asal mula fenilpropanoid, dibentuk dengan
deaminasi enzimatis langsung fenilalanin, dan asam p-kumarat dapat
dibiosintesis dalam cara vang serupa dari tirosin atau hidroksilasi asam
sinamat pada posisi para. Asam p-kumarat uga dikenal sebagai asam p
hidroksisinamant, adalah pusat perantara dalam biosintesis beberapa
fenilpropanoid
2. Jalur biosintesa Kumarin
Kumarın adalah senyawa tenol yang pada umumnya berasal dai
tumbuhan tinggi dan jarang sekali ditemukan pada mikroorganisme. Dari
segi biogenetic, kerangka benzopiran-2-on dari kumarin berasal dari asam-asam sinamat, melalui orto-hidroksilasi. . Asam orto-kumarat yang
dihasilkan setelah menjalani isomerisasi cis-trans, menjalani kondensasi
Penelitian pada biosintesa kumarin pada beberapa jenis tumbuhan ternyata
mendukung biosintesa ini. Walaupun demikian mekanisme dari sebagiarn
besar tahap-tahap reaksi tersebut masih belum jelas. Misalnya reaksi
isomerisasi cis-trans dari asam orto-hidroksikumarat mungkin berlangsung
dengan katalis enzim atau melalui proses fotokimia atau suatu proses
reduksi dehidrogenasi vang beruntun
3, Jalur biosintesa Alifenol dan propenil fenol
Senyawa-senyawa Alifenol dan propenil fenol adalah dua jenis
senyawa fenilpropanoida yang berkaitan satu sama lainnya. Senyawa-
senvawa ini umumnva ditemukan bersama-sama dalam minvak atsiri
dalam tumbuhan umbeliferae atau tumbuhan lain yang digunakan sebagai
rempah-rempah. Misalnya eugenol adalah komponen utama dari minyak
cengkeh dan miristin terdapat pada minyak pala. Semua senvawa ini
mempunyai gugus hidroksil atau gugus ester pada C4, kadang-kadang
diikuti oleh gugus metoksil atau metiledioksida
REAKSI- REAKSI PADA FENILPROPANOID
Menurut Robby (2011) reaksi - reaksi pada fenilpropanoid reaksi yang terjadi pada
fenil propanoid antara lain
Reaksi esterifikasi adanya gugus karboksil menvebabkan teriadinva reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi adalah reaksi perubahan dar suatu asam
karboksilatturunan karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester.
Permasalahan
1. Skopoletin adalah kumarin beracun yang tersebar luas pada tumbuhan dan sering
dijumpai dalam kulit biji. Tolong jelaskan senyawa apakah yang terkandung didalam sehingga bersifat racun dan berikan contoh? apakah ada faktor lingkungan yang mempengaruhinya?
2. Tolong jelaskan kenapa asam sinamat itu pada posisi para tidak bisakah pada posisi meta? Dan jelaskan kenapa asam p-hidroksisinamant itu menjadi pusat perantara dalam biosintesis fenilpropanoid?!
baik saya akan menjawab permasalahan no 2
BalasHapuskarena gugus yang ada pada asam sinamat merupakan salah satu gugus pengaktivasi benzen sehingga apabila akan dirubah menjadi asam turunannya maka akan mengarahkan gugus berikutnya pada posisi orto atau para,.
misalnya untuk para asam p-kumarat yakni penambahan gugus OH pada asam sinamat
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan kedua dan disini saya berpendapat dengan saudari ica dimana adam sinamat itu merupakan salah satu gugus pengaktivasi benzena sehingga akan dirubah menjadi asam turunannya maka akan mengarahkannya pada posisi orto atau para
HapusAsam orto)kumarat yangdihasilkan setelah men!alani isomerisasi "is)trans# men!alani kondensasiPenelitian pada biosintesa kumarin pada beberapa !enis tumbuhan ternyatamendukung biosintesa ini alaupun demikian mekanisme dari sebagian besar tahap)tahap reaksi tersebut masih belum !elas $isalnya reaksiisomerisasi "is)trans dari asam orto)hidroksikumarat mungkin berlangsungdengan katalis en&im atau melalui proses %otokimia atau suatu prosesreduksi dehidrogenasi yang beruntun
HapusSaya ingin menanggapi permasalahan pertama, dimana skopoletin merupakan salah satu senyawa yang diduga menghambat perkecambahan biji tertentu, menyebabkan dormansi sampai senyawa tersebut tercuci (misalnya, oleh hujan yang cukup lebat sehingga kelembapannya cukup bagi pertumbuhan kecambah). Jadi peranannya adalah sebagai penghambat alami perkecambahan biji. senyawa ini beracundikarenakan ia mempunyai sifat toksis
BalasHapusSkopoletin merupakan salah satu senyawa yang diduga menghambat perkecambahan biji tertentu, menyebabkan dormansi sampai senyawa tersebut tercuci (misalnya, oleh hujan yang cukup lebat sehingga kelembapannya cukup bagi pertumbuhan kecambah).[1] Jadi peranannya adalah sebagai penghambat alami perkecambahan biji.[1]
HapusSkopoletin merupakan salah satu senyawa yang diduga menghambat perkecambahan biji tertentu, menyebabkan dormansi sampai senyawa tersebut tercuci (misalnya, oleh hujan yang cukup lebat sehingga kelembapannya cukup bagi pertumbuhan kecambah).[1] Jadi peranannya adalah sebagai penghambat alami perkecambahan biji.[1]
Hapus